Guru BK Teman Siswa
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum
Apa kabar Teman?
Guru BK atau guru bimbingan dan Konseling atau lebih horor dikenal dengan guru BP sepertinya bukan menjadi suatu profesi yang keren untuk dicita-citakan. Terbukti saat ini, kekurangan akan tenaga guru BK di sekolah Indonesia masih sangat besar. serta kurangnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikan di jurusan ini. Padahal idealnya dalam satu sekolah harus memiliki Guru BK dengan rasio perbandingan 150 siswa harus ditangani 1 guru BK. Namun kenyataannya, terkadang di sebuah sekolah tidak memiliki guru BK, kalaupun ada, biasanya guru BK gadungan atau guru mata pelajaran yang dijadikan sebagai guru BK, terkadang guru Agama, guru Olahraga bahkan guru Kesenian.
Dulu, saya juga tidak bercita-cita jadi guru BK. Jurusan pertama yang saya pilih ketika kuliah adalah Bahasa Inggris, karna sejak kecil saya menyukai pelajaran bahasa Inggris dan memiliki cita-cita keliling dunia, jadi saya harus masuk jurusan Bahasa Inggris. Simpel sekali bukan. Namun ketika pengumumun kelulusan perguruan tinggi keluar, saya ternyata lulus di pilihan kedua saya, yaitu Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Saya tidak punya gambaran jurusan ini tentang apa, yang saya tahu saat itu kakak saya menawarkan jurusan ini karna menurutnya ini bagus.
Okelah, saya kemudian menjalani hari-hari sebagai mahasiswa dengan program studi Bimbingan dan Konseling atau Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Namun keinginan saya untuk masuk di jurusan Bahasa Inggris tetap saja selalu membayangi langkah saya, terbersit keinginan untuk pindah jurusan atau mendaftar di tahun mendatang, tapi keinginan hanya tinggal keinginan dan tak pernah ada usaha untuk mewujudkannya. Karna sudah terlanjur saya menekuni hari-hari saya dengan serius, menjadi mahasiswa baik-baik yang rajin mengerjakan tugas, rajin kuliah dan selalu belajar malam sebelum dosen masuk memberi materi kuliah. Saya semakin menyukai tempat saya sekarang, saya senang mempelajari ilmu psikologi, mengetahui sebab akibat orang berprilaku, tentang stimulus-respon, hingga ke psikologi sosial.
Sewaktu kuliah begitu banyak teori yang kami pelajari tentang perilaku dan sikap siswa, belajar tentang maslah-masalah yang terjadi di sekolah, menemukan cara dan solusi apa yang akan dilakukan untuk mengentaskan masalah yang akan dihadapi, melakukan studi kasus dan belajar tentang tes psikologi yang berkaitan dengan kecerdasan dan sikap.
Namun setelah dilapangan kenyataan berkata lain. Jika waktu kuliah kita hanya bercerita tentang masalah-masalah yang terjadi disekolah, kemungkinan penyebabnya apa, resiko yang ditimbulkan apa, namun di lapangan lebih dari itu. Masalah sangat kompleks. Kurang berharganya guru BK dimata guru lain ternyata juga memberi pengaruh pada kinerja guru BK, kurangnya fasilitas yang ada di sekolah, serta masalah pribadi dari guru BK sendiri yang seperti kurang semangat serta motivasi untuk melaksanakan tugasnya secara profesional. Belum lagi, tugas BK yang sebenarnya malah disalahartikan oleh warga sekolah.
Kebanyakan guru BK hanya dikenal sebagai guru yang harus menyelesaikan masalah siswa, mengurus siswa yang nakal, kurang disiplin, tidak mengerjakan tugas atau sekedar pakaiannya kurang rapi. Padahal idealnya seorang guru BK jauh lebih dari itu.
Seorang guru BK harusnya menjadi pendamping yang menemani anak didik belajar untuk mencapai kecerdasan dan kedewasaan.
Guru BK harusnya menjadi tempat yang yang nyaman bagi peserta didik untuk bercerita tentang apa yang mereka hadapi, agar peserta didik dapat berkembang secara optimal. Guru BK bukan polisi sekolah, guru BK adalah teman dan sahabat peserta didik, yang selalu siap mendengarkan dan mendampingi peserta didik dalam menghadapi problematika dimasa remaja.
Saya seorang guru BK yang bangga dan bahagia menjadi teman dan sahabat siswa.
Komentar
Posting Komentar