Catatan Perjalanan Guru Penggerak- Jurnal Dwi Mingguan ke-2
Koneksi Antar Materi Modul 1.1 dan Modul 1.2
Bismillahirrahmanirrahim...
Tidak terasa kurang lebih empat minggu kami mengikuti program pendidikan Guru Penggerak, setelah dua minggu pertama kami memulai lagi di minggu ketiga dan keempat. mengulang aktivitas memulai dari diri dengan materi yang berbeda, Nilai dan Peran Guru Penggerak. membaca materi secara mandiri kemudian berdiskusi degan teman-teman sesama calon guru penggerak.
Hal yang menjadi pembelajaran bagi saya setelah mempelajari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini adalah bahwa untuk menjadi pendidik yang betul-betul memprioritaskan kebutuhan murid sebagai individu, kita perlu memiliki pengetahuan dasar mengenai apa dan bagaimana pendidikan itu sebenarnya. Saya benar-benar belajar dari filososfi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang menghamba pada murid, sejatinya peran seorang guru itu adalah menuntun bukan menuntut, karena murid telah memiliki kodrat yang dibawanya sejak lahir, tugas kita adalah membantu murid itu untuk menemukan dan memaksimalkan kodrat yang dimilikinya hingga mencapai keselamatan dan kebahagiaaan yang setinggi-tingginya dengan tetap mempertimbangkan kodrat alam, dan kodrat zaman dalam menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dengan tidak melupakan bahwa anak itu senang bermain.
Setelah memahami pemikiran dasar tentang pendidikan, selanjutnya saya belajar bagaimana manusia itu tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Mempelajari sistem berpikir, motivasi instrinsik, pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga mengetahui hal-hal apa yang bisa dilakukan untuk membantu anak belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.
Proses pembelajaran yang paling membuat saya terkesan adalah pada tahap eksplorasi konsep modul 1.1 dimana saya bersemangat sekali menyelesaikan semua bahan bacaan dan mengerjakan tugas dalam sehari, yang membuat saya lelah namun senang juga karena bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Jujur, bahan bacaan dengan gaya tulisan yang berbeda dengan tulisan jaman sekarang membuat saya butuh usaha lebih untuk memahami dengan baik apa yang saya baca. Selanjutnya proses eksplorasi konsep modul 1.1 dengan diskusi daring bersama teman-teman dan fasilitator semakin membuka pemikiran saya tentang materi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya menyadari bahwa sistem belajar mandiri ini bertujuan untuk menggali pemahaman saya sesuai dengan kekuatan belajar saya, dan proses diskusi membantu saya menajamkan pemahaman terkait materi.
Momen yang paling menggembirakan ketika Fasilitator memberi apresiasi 3 jempol untuk hasil kerja kelompok saat persentasi, rasanya bangga dan puas dengan apa yang telah kami upayakan, sehingga saya semakin terpacu untuk lebih bersemangat lagi pada pertemuan berikutnya. Modul 1.2 lumayan mengejutkan dengan bahacaan yang semakin banyak dan terdiri beberapa sub topik yang saling berkaitan satu sama lain mulai dari cara kerja otak, teori kebutuhan manusia, tahap perkembangan anak, yang mendasari manusia tergerak. Selanjutnya tentang teori pilihan motivasi instrinsik, profil pelajar pancasila dan bagaimana menumbuhkan nilai dan peran Guru Penggerak sebagai bahan acuan tentang bagaiman manusia bergerak. Setelah itu poin yang terakhir adalah mempelajari bagaimana menggerakkan manusia.
Saat eksplorasi konsep 1.2 yang membahas tentang bagaimana nilai dan peran guru penggerak itu dapat ditumbuhkan dalam sebuah kegiatan, diskusinya membuat saya bersemangat sekali, apalagi ketika kelompok lain bertanya tentang persentasi kami dan didampingin oleh fasilitator yang ramah dan baik., disitu saya merasa bahwa kami ini adalah guru yang sedang belajar, kami menikmati proses pembelajaran ini, salah satu alasannya adalah karna fasilitatornya membawakan materi dengan santai, lalu bagaimana dengan cara saya melaksanakan pembelajaran di kelas? Sudahkah saya membuat murid saya senang dan nyaman mengikuti pembelajaran di kelas yang saya pimpin?
Mengenai kaitan antara materi modul 1.1 dan 1.2 terletak pada peran Guru Penggerak yang diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid, diawal modul 1.1 dipaparkan bahwa pendidikan itu sifatnya menuntun, menghamba pada murid dan dilakukan seluas-luasnya untuk membantu murid dalam mengembangkan minat dan bakatnya, menebalkan budi baiknya, untuk memperkuat itu, guru penggerak harus memiliki nilai guru penggerak dalam dirinya seperti mandiri, reflektif, berpihak pada murid, kolaboratif dan inovatif. Nilai guru penggerak kemudian diinternalisasikan dalam keseharian guru pengerak yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran, coach bagi teman sejawat, mendorong kolaborasi, mendorong kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi.
Saya beranggapan bahwa selama ini saya sudah cukup memberikan pembelajaran yang menyenangkan kepada murid, kerap menyapa mereka, bersikap ramah kepada murid dan memahami kebutuhan mereka. Sayangnya semua itu belum benar-benar terinternalisasi dalam keseharian saya sebagai guru, nyatanya saya belum melakukannya dengan benar, saya kurang mempersiapkan materi ajar, kurang mengeksplore pengetahuan murid dan kebanyakan memberikan materi dan berpikir bahwa yang saya lakukan sudah sesuai. Kebanyakan, saya hanya merancang,menyampaikan kepada siswa bahwa ini rencana pembelajaran kita tanpa ada upaya tindak lanjut.
Hal yang dapat saya lakukan untuk memupuk nilai GP dalam diri saya adalah, terus belajar meningkatkan kemapuan dengan mengikuti berbagai macam pelatihan, mempraktekkan apa yang telah saya pelajari dalam pendidikan Guru Penggarak. Bahwa modal awal yang perlu dimiliki oleh seorang guru adalah Bahagia, guru perlu membahagiakan dirinya terlebih dahulu, membawa kebahagiaan ke dalam kelas, sehingga anak-anak yang akan menerima pelajaran turut bahagia. Hal-hal yang akan saya mulai lakukan adalah menyiapkan bahan ajar yang menarik, menyiapkan suasana yang menyenangkan untuk murid dan mulai melihat murid sesuai karakter yang dimilikinya.
Komentar
Posting Komentar