Catatan Perjalanan Guru Penggerak - Jurnal Dwi Mingguan ke-5
Bisimillahirrahmanirrahiim
Setelah menikmati libur bersama akhir tahun, kegiatan Pedidikan Guru Penggerak ahirnya dimulai lagi. Jadwal awal seharusnya kegiatan dilaksanakan di bulan Maret dimajukan ke bulan Februari 2023. Masa liburan dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas AKsi Nyata Modul 1.4 dimana kami mendapatkan dua tugas penting yaitu membuat Keyakinan Kelas bersama murid-murid dan DIseminasi Budaya Positif yang dihadiri oleh kepala sekolah dan rekan-rekan guru SMK Negeri 04 Bombana. Alhamdulillah semua kegiatan yang direncakan bisa berjalan dengan baik dan tugas dapat diselesaikan sebelum tenggat waktiu yang ditentukan.
AKsi Nyata Modul 1.4 https://gurubktemansiswa.blogspot.com/2023/01/aksi-nyata-modul-14-budaya-positif.html
Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, jeda beberapa pekan membuat rindu untuk belajar bersama lagi, berdiskusi di ruang kolaborasi dan saling berbagi aksi nyata. Senin 6 Februari adalah jadwal saya untuk mendapatkan Pendampingan Individual 2, pada kegiatan Ini saya didampingi oleh Pengajar Praktik Ibu Dahlima, S.Pd.,M.Pd. Bersama dengan beliau, saya merefleksikan apa yang sudah saya pelajari pada modul-modul sebelumnya, menceritakan perubahan apa yang sudah saya rasakan serta menjelaskan tentang rencana yang akan saya lakukan dalam menggerakkan komunitas praktisi di sekolah.
“Molimbu” adalah nama komunitas Praktisi yang saya rencanakan sebagai komunitas belajar untuk guru-guru SMKN 04 Bombana, Molimbu berasal dari bahasa Moronene yang berarti melingkar. Melingkar dalam artian duduk bersama-sama bertukar pengalaman, saling mengungkapkan ide dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan terkait pembelajaran dan administrasinya, pemenuhan kebutuhan siswa, pengembangan profesi dan peningkatan mutu sekolah.
Kepala sekolah sangat mengapresiasi Komunitas Praktisi yang di rencanakan, begitupula dengan Pengajar Praktik, sedangkan untuk rekan guru belum semua menunjukkan respon positif namun hal itu akan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dalam menggerakkan komunitas praktisi. Saya teringat lagi pada materi Lokakarya 1 tentang bagaimana menggerakkan komunitas praktisi, tak mengapa jika hanya ada satu anggota yang ingin bergabung itu sudah cukup untuk memulai sebuah gerakan perubahan.
Setelah mengikuti pendampingan Individu 2, kegiatan berikutnya yang harus diikuti adalah Lokakarya 2 yang diadakan di Kabupaten. Cuaca yang tidak menentu membuat was-was karna kami harus menyeberang laut, apalagi saat ini musim ombak dan cuaca ekstrim. Alhamdulillah saat berangkat, apa yang dikhawatirkan tidak terjadi.
Lokakarya 2 dilaksanakan pada hari Minggu 12 Februari 2022 di SMP 02 Rumbia. Pagi-pagi kami sudah berada di lokasi dan ternyata kami kepagian. Pada kegiatan Lokakarya 2 ini, Diawal kegiatan kami di bagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan Visi Sekolah yang sudah kami rancang, memaparkannya dihadapan teman-teman kelompok dan saling berbagi pengalaman.
Kebanyakan aktivitas belajar yang kami lakukan adalah mempraktekkan apa yang telah kami pelajari di modul sebelumnya. Kami mempraktekkan bagaiamana membuat keyakinan kelas, dimana masing-masing Calon Guru Penggerak berperan sebagai guru dan CGP lain berperan sebagai murid. Diakhir sesi kami juga belajar memprakytekkan segitga restitusi dengan beberpa scenario yang sudah di sediakan.
Rencana balik ke Kabaena lagi akhirnya di pending Karena cuaca yang tidak bersahabat, beberapa hari ombak besar dan angin kencang melanda. Rabu baru bisa berangkat, bertepatan dengan jadwal ruang kolaborasi , perjalanan laut plus perjalanan darat yang juga bergelombang sanagat menuntut fisik yang kuat, semangat besar untuk tetap ikut aktif dalam setiap ruang kolaborasi membuat saya bertahan.
Namun tubuh tetap butuh istirahat, saya akhirnya tumbang sepulang dari Kabupaten, lalu menyusul anak juga ikut sakit. Saya berusaha focus untuk memulihkan tubuh terlebih dahulu, beberapa tugas akhirnya keteteran, karena betul-betul keadaan tidak memungkinkan.
Modul 2 sudah dimulai, dengan pembahasan pertama mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi, semakin dipelajari semakin menarik. Pemikiran awal bahwa pembelajaran berdiferensiasi tampaknya sangat ribet ternyata malah memberi kemudahan bagi murid dan mendukung pembelajaran yang berpihak pada murid sepenuhnya. Dan Pada Modul 2.2 Kami mulai mempelajari Pembelajaran Sosial Emosional yang tak kalah menariknya.
Semoga tubuh kembali sehat, semoga rencana pembelajaran bisa diikuti dengan baik….
Semangat untuk terus belajar, bergerak dan menggerakkan.
Salam dan Bahagia.
Suasana kelas semakin riuh karena serunya praktek menyusun keyakinan kelas.
Komentar
Posting Komentar