Koneksi Antar Materi Modul 2.2 - Pembelajaran Sosial Emosional


Bismillahirrahmnirrahiim

Pembelajaran Sosial Emosional adalah salah satu materi yang saya nanti-nantikan, bukan hanya karena materi ini berkaitan langsung dengan tugas saya sebagai guru bimbingan konseling, tetapi saya juga menyadari bahwa aya memilki modal yang cukup baik pada kompetensi sosial emosional. Saya sangat menyadari bahwa saya mengenali diri saya, saya mempu mengenali dan mengelola emosi saya sehingga saya mampu merespon secara positif jika dihadapkan pada suatu tantangan atau peristiwa.


Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa keterampilan dalam pembelajaran sosial emosional ini adalah kompetensi yang hanya perlu dimiliki oleh guru saja dalam mengelola kelas yang nyaman dan menyenangkan, namun ternyata setelah membaca modul, berdiskusi dengan teman-teman CGP dan mendapatkan insight dari apa yang disampaikan oleh fasilitator dan instruktur ternyata Pembelajaran Sosional Emosional ini perlu diterapkan dengan baik kepada murid baik di kelas maupun di luar kelas. Bukan hanya itu, sebagai calon guru penggerak kami juga perlu mengembangkan praktik pemblejaran sosial emosional bersama rekan sejawat dan juga kepala sekolah untuk mewujudkan budaya positif yang pada akhirnya mampu menumbuhkan budaya sekolah.

 

Semakin jelas pula bahwa tujuan pendidikan bukan hanya semata-mata mengembangkan intelektual murid saja, tetapi lebih luas dan menyeluruh lagi mencakup sisi emosional dan sosialnya dalam rangka mencapai wellbeing, kehidupan yang berbahagia dan bermartabat baik secara fisik dan psikis. Untuk itu Pembelajaran Sosial EMosional perlu direncanakan sebaik mungkin agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai.

 

Berkitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi kebuutuhan individu untuk meningkatkan kompetensi akademik, maupun kesejahtraan psikologis (wellbeing) hal mendasar yang penting saya pelajari adalah:

1.       Aspek sosial emosional merupakan hal yang sama pentingnya dengan kompetnsi akademik, yang perlu diberikan perhatian khsusus dan mendalam mengenai rencana apa yang akan dilakukan untuk mengelola kompetensi sosial emosional   murid yang pada akhirya akan membentuk karakter positif murid dan mewujudkan suasana belajar yang man dan nyaman

2.       Kompetensi sosial emosional bukan hanya perlu dimiliki oleh guru saja, tetapi juga sangat penting untuk dibagikan kepada murid, mengajak mereka untuk menyadari sisi sosial emosional sebagai individu dan juga sebagai makhluk sosial yang hidup berdampigan.

3.       Berkolaborasi, berkomunikasi dengan rekan guru secara positif tentang upaya menciptakan iklim belajardan budaya sekolah  yang didasarkan pada pembelajaran sosial emosional.

 

Setelah menyadari bahwa bukan hanya guru saja yang perlu memilki kompetensi sosial emosional, saya berencana menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif yang bisa mendukung pembentukan kompetensi sosial emosional pada murid, lebih aktif melibatkan mereka dalam kegiatan baik pada pembelajaran di kelas maupun pada kegiatan-kegiatan di diluar kelas dan sekolah. Selanjutnya kepada rekan sejawat, saya akan berdiskusi mengenai KSE dan pelan-pelan mengajak mereka untuk menerapkan pembelajaran Sosial Emosional. Itinya adalah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman bukan saling menjatuhkan apalagi menggurui.


Kaitan Pembelajaran Sosial Emosional pada modul 2.2 ini dengan modul-modul sebelumnya adalah pada modul 1 kita belajar tentang dasar filosofi pendidikan yang menekankan pada pandangan bahwa setiap individu itu unik, mereka bisa berkembang sengan baik sesuai dengan potensi yang dimilki, bahwa pendidikan adalah upaya bersama dimana guru sebagai aktor pembelajaran perlu memahami nilai dan perannya sebagai pemimpin pembelajaran   yang mampu mewujudkan visi dan misi yang disusun bersama untuk membantu murid dalam menemukan dan meningkatkan potensi yang dimilkinya secara optimal dan mewujudkan budaya positif di sekolah. Selanjutnya, Pada Modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan dasar memperhatikan kebutuhan belajar murid, kesiapan murid dan profil belajar murid. Setelah memahami kebutuhan murid dan membantu murid dalam pemenuhannya, tentu terdapat tantangan tertentu yang dihadapi, dan saat itulah Pembelajaran Sosial Emosional ini di butuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalan Guru Penggerak -Jurnal Dwi Mingguan ke-1

Catatan Perjalanan Calon Guru Penggerak - Jurnal Dwimingguan ke-6

Catatan Perjalanan Calon Guru Penggerak - Jurnal Dwi Mingguan ke-9