Catatan Perjalanan Calon Guru Penggerak - Jurnal Dwimingguan ke-7
Bismillahirrahmanirrahiim….
Alhamdulillah, beberapa kegiatan belajar pada Program Guru Penggerak telah dilaksanakan. Pada dua minggu terakhir ini. Pada modul 2.3 kami mempelajari Coaching untuk supervisi akademik. Setelah mendalami materi melaui kegiatan eksplorasi konsep secara mandiri dan melakukan diskusi asinkron dan sinkronous, langkah selanjutnya adalah mendemonstrasikan pemahaman kami.
Kagiatan Demonstrasi kontekstual bertujuan agar CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP. Idealnya kami membentuk kelompok dengan jumlah anggota 3 orang tiap kelompok, namun kelompok B2 memiliki 4 orang anggota.
Masing-masing anggota kelompok melakukan praktek coaching dengan memainkan peran yang berbeda. Ada yang berperan sebagai coach, coachee dan pengamat. Pada tahap awal CGP yang berperan sebagai coach dan Pengamat melakukan percakapan mengenai kompetensi inti (coaching (PRecense, mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan berbobot) yang akan di kembangkan. Selanjutnya coach dan coachee akan melakukan percakapapn coaching.
Percakapan coaching ini dilakukan dengan menggunakan alur TIRTA yaitu Menanyakan Tujuan, melakukan Identifikasi terhadap permasalahan yang ada, menanyakan Rencana Aksi apa yang akan dilakukan oleh coachee serta memperjelas Tanggung jawab coachee mengenai rencana aksi yang sudah dibuat.
Meskipun Coaching sedikit banyak bersinggungan dengan praktek konseling yang sering saya lakukan di sekolah, saya mendapatkan banyak pencerahan setelah mempelajari materi ini baik saat eksplorasi konsep secara mandiri maupun saat berdiskusi dengan teman-teman sesame CGP pada sesi Ruang kolaborasi bersama Fasilitator.
Coaching yang di terapkan untuk Supervisi Akademik bertujuan untuk membantu guru dalam mengembangkan kompetensinya tanpa apa unsur menilai yang dapat menjadi momok menakutkan bagi guru yang akan di supervisi. Sesuai dengan tujuan pelaksanaan supervise akademik yaitu :
1. Pertumbuhan, setiap individu melihat supervisi sebagai bagian dari daur belajar bagi perkembangan performa guru
2. Perkembangan, Supervisi mendorong individu dalam mengidentifikasi dan merencakan area pengembangan diri
3. Pengawasan, sarana dalam monitoring tujuan belajar.
Semakin mendalami konsep coaching dan mempraktekkannya saya semakin yakin bahwa kompetensi saya bisa ditingkatkan lagi tentu saja akan semakin mendukung kinerja saya sebagai pemimpin pembelajaran.
Semangat tidak boleh turun, setiap guru penggerak harus memiliki keyakinan penuh bawah permasalhan yang terjadi dalam pembelajaran sesungguhnya tidak ada, yang ada itu adalah paradigma dari masing-masing individu, hal saya ungkapkan karena setiap guru pasti paham bahwa pendidikan itu adalah sebuah tuntunan dan guru punya tugas untuk menuntun murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
BalasHapus