Catatan Perjalanan Calon Guru Penggerak - Jurnal Dwi Mingguan ke-10
Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah bertemu lagi dengan jadwal menulis jurnal refleksi dwi mingguan, kkegiatan refleksi ini menjadi salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi saya rangkaian pembeljaran sebagai calon guru penggerak. Menulis refleksi dalam hal ini jurnal dwi mingguan memberi kesempaytan tersendiri bagi saya untuk mengingat-ingat atau sekedar mengecek apa yang telah saya pelajarai, alami, rasakan, selama kurang lebih dua minggu. Hal menarik yang saya rasakan adalah, kegiatan ini secara tidak langsung mengajak kami untuk mempertajam pemahaman tentang apa yang telah kami pelajari, mengikat pengetahuan yang kami peroleh dengan menuliskanya kembali dengan cara dan gaya yang berbeda.
Tugas demonstrasi kontekstual modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan sumber daya memberikan kami semacam stimulasi khusus untuk mengidentifikasi aset apa yang sekolah miliki, melalui sebuah video yang kami analasis secara mendalam kami dapat melihat contoh nyata bagaiman paradigma berpikir aset mampu menjadi jalan dalam mewujudkan sebuah tujuan pembelajaran. Setelah mengetahui tujuan yang ingin di capai, kami lalu merumuskan langkah-langkah apa yang akan dilakukan dengan menerapkan alur BAGJA untuk membantu kami dalam melihat dan menentukan kegiatan yang ingin dilakukan agar lebih terarah dimulai dengan 1. buat pertanyaan 2. ambil pelajaran 3. gali mimpi 4. jabarkan rrencana dan 5. atur eksekusi. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam alur BAGJA Sangat membantu saya secara pribadi untuk melihat secara utuh tujuan yang ingin saya capai dan bagaimana saya akan mencapainya.
Setelah membuat Alur BAGJA sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan, langkah selanjutnya adalah melihat dan mengaitkan serta memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendukung terlaksanaanya program yang sudah di rencanakan dengan mengetahui aset yang dimiliki, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. ada banyak hal yang dapat dijadikan sebagai aset, hanya saja pengelolaannya yang perlu dipebaiki agar menjadi lebih baik lagi.
Tahap yang perlu diikuti setelah melakukan demonstrasi kontekstual adalah Elaborasi pemahaman bersama instruktur dan teman-teman calon guru penggerak wilayah Sulawesi Tenggara. Instruktur pada sesi Elaborasi pemahaman kali ini adala Ibu Lisza Megasari yang membuka pertemuan dengan kegiatan yang menurut saya memandu calon guru penggerak untuk melakukan refleksi dengan cara yang menarik. Ibega menampilkan sebuah gambar Blob Tree, kami diminta untuk melihat posisi kami saat ini berada dimana? Hal ini penting untuk diketahui karena CalonGuru Penggerak harus menyadari potensi yang dimilikinya, posisinya saat ini untuk menentkan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Lalu apa yang akan dilakukan setelah sampai di Puncak pohon? Tentunya kita memiliki kesempatan baru untuk belajar di pohon baru lainnya. Sepanjang proses elaborasi ada banyak insight yang saya dapatkan, Ibu Ega memberikan banyak kisah menarik yang dapat dijadikan pelajaran, khususnya bagaimana memnafaatkan aset yang ada, mengoptimalkan kebermanfaatannya sehingga menjadi yang yang menguntungkan bagi sekolah.
Hal menarik lainnya adalah kegiatan aksi nyata, kami mengidentifikasi dan menggali aset yang dimiliki sekolah, bukan fasilitas atau gedung yang nampak saja, namun ada banyak hal tak terlihat seperti kompetensi kepala sekolah, hubungan kekeluargaan rekan guru, kreativitas siswa, kerja sama dengan alumni, instansi-instansi pemerintah dan swasta yang ada di sekitar sekolah.
Berdiskusi dengan kepala sekolah, guru, dan siswa menjadikan kegiatan identifikasi aset semakin menantang, menyamakan persepsi tentang aset yang bisa dimanfaatkan, betul-betul mampu memicu munculnya ide-ide baru yang menjadi solusi dalam menghadapi tantangan yang dialami.
Materi berikutnya yang dipelajari pada modul 3.3 adalah Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. materi ini adalah materi terakhir dari rangkaian modul yang harus kami selesaikan. Guru diharapkan mampu membuat program dengan memperhatikan kebutuhan murid, suara, pillihan dan kepemilikian murid.
Ketika murid diberi kesempatan untuk menyampaikan suara, memilih sesuai pilihan mereka, merasa bahwa program yag sedang dilaksanakan adalah program yang melibatkan mereka, tentu murid bisa bereksplorasi lebih baik lagi, ikut berpartisipasi, belajar dan menjalankan program dengan riang menyenangkan.
Pekan berikutnya pendalaman materi akan dilaksanakan dengan sesi diskusi berupa ruang kolaborasi bersama teman-teman dan Fasilitator.
Sampai jumpa pekan berikutnya...
Salam Gguru Penggerak
Komentar
Posting Komentar